BAB 2
PEMBAHASAN
A. PENERAPAN NILAI KETUHANAN DALAM PROSES PERKULIAHAN
Sesuai dengan sila pertama dari dasar negara kita atau Pancasila, yakni “Ketuhanan Yang Maha Esa” maka jelaslah bahwa negara kita, Indonesia meyakini bahwasannya Tuhan itu esa atau satu. Sila ini tidak hanya untuk masyarakat Indonesia yang beragama Islam saja, melainkan empat agama lain yang diakui Indonesia pun juga harus memiliki keyakinan yang sama. Di sini, Indonesia memberikan kebebasan kepada rakyatnya untuk meyakini hal tersebut menurut kepercayaan masing-masing sesuai agama yang dianut.
Selain kita mengetahui bahwa Tuhan itu esa atau satu, sila pertama dari pancasila juga memberikan pesan bahwa warga masyarakat Indonesia haruslah memiliki keyakinan atas Ketuhanan itu sendiri. Maksudnya, rakyat Indonesia tidak diperkenankan menjadi seorang atheis atau seseorang yang tidak memiliki agama.
Di samping dari semua itu, kita kembalikan lagi pada salah satu fungsi dari Pancasila itu sendiri, yakni sebagai dasar pedoman dalam berkehidupan. Dari sini kita tahu bahwa Pancasila, khususnya sila pertama harus selalu ada dalam tiap aktivitas yang kita lakukan, salah satu contohnya yakni dalam proses perkuliahan. Kita sebagai Mahasiswa, terlebih Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga tentunya harus menerapkan nilai Ketuhanan dalam kehidupan sehari-hari termasuk ketika di kampus atau dalam proses perkuliahan. Hal itu kita lakukan selain karena memang kita memiliki kewajiban dari Allah SWT juga sebagai tanggungjawab kita sebagai warga negara yang harus mentaati ketentuan di negara kita yang dalam hal ini adalah menjadikan sila pertama dari lima dasar negara kita sebagai dasar pedoman dalam berkehidupan termasuk dalam proses perkuliahan.
B. Implementasi dari Nilai Ketuhanan dalam Proses Perkuliahan
Dalam proses perkuliahan khusunya di UIN Sunan Kalijaga, tentu sangat banyak contoh implementasi dari nilai Ketuhanan yang dapat kita terapkan. Namun, di sini kami memberikan garis besar dari implementasi-imlementasi yang ada menjadi enam butir contoh, yakni:
1. Mendahulukan ibadah khusunya ibadah wajib dibanding urusan lain di kampus, seperti diskusi.
2. Memberikan toleransi pada teman yang memiliki paham agama yang berbeda.
3. Selalu berdoa setiap akan melakukan apapun, contohnya sebeum dan sesudah perkuliahan berlangsung.
4. Memberikan sentuhan agama di setiap mata kuliah meski mata kuliah yang bersangkutan terkesan tidak berhubungan dengan agama, seperti pada mata kuliah psikologi, biologi, dan kimia.
5. Dapat menjaga dan membatasi diri sendiri, contohnya ketika di dalam kelas, meski dicampur antara Mahasiswa laki-laki dan perempuan namun kita harus tetap menjaga akhlakul karimah kita.
6. Menggunakan waktu luang ketika di kampus dengan melakukan hal-hal yang positif, seperti membaca kitab suci Al-Qur’an atau berdzikir.
C. Dampak Implementasi dari Nilai Ketuhanan terhadap Mahasiswa
Apabila ditanya apakah ada dampak implementasi dari nilai Ketuhanan ini terhadap Mahasiswa, maka jawabannya sudah pasti ada. Secara garis besar kami mengambil tiga dampak utama dari implementasi ini, yakni:
1. Meningkatkan ketaqwaan Mahasiswa terhadap Allah SWT
2. Membuat Mahasiswa terbiasa ber-akhlakul karimah
3. Meningkatkan rasa persaudaraan antar Mahasiswa
BAB 3
KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwasannya nilai Ketuhanan merupakan salah satu butir nilai dari lima butir nilai yang terkandung dalam dasar negara kita, Pancasila yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari yang dalam hal ini juga termasuk dalam proses perkuliahan. Hal itu dikarenakan Pancasila sebagai dasar negara memiliki fungsi sebagai dasar pedoman dalam berkehidupan, yang berarti nilai dari Pancasila tersebut harus selalu ada dalam tiap aktivitas yang kita lakukan termasuk dalam proses perkuliahan.
Nilai Ketuhanan tadi kita terapkan dengan cara mengimplementasikannya dalam proses perkulihan, seperti dengan memberikan sentuhan agama di setiap mata kuliah. Dari sini kita dapat memetik dampaknya, yakni berupa meningkatnya ketaqwaan kita terhadap Allah SWT.
PEMBAHASAN
A. PENERAPAN NILAI KETUHANAN DALAM PROSES PERKULIAHAN
Sesuai dengan sila pertama dari dasar negara kita atau Pancasila, yakni “Ketuhanan Yang Maha Esa” maka jelaslah bahwa negara kita, Indonesia meyakini bahwasannya Tuhan itu esa atau satu. Sila ini tidak hanya untuk masyarakat Indonesia yang beragama Islam saja, melainkan empat agama lain yang diakui Indonesia pun juga harus memiliki keyakinan yang sama. Di sini, Indonesia memberikan kebebasan kepada rakyatnya untuk meyakini hal tersebut menurut kepercayaan masing-masing sesuai agama yang dianut.
Selain kita mengetahui bahwa Tuhan itu esa atau satu, sila pertama dari pancasila juga memberikan pesan bahwa warga masyarakat Indonesia haruslah memiliki keyakinan atas Ketuhanan itu sendiri. Maksudnya, rakyat Indonesia tidak diperkenankan menjadi seorang atheis atau seseorang yang tidak memiliki agama.
Di samping dari semua itu, kita kembalikan lagi pada salah satu fungsi dari Pancasila itu sendiri, yakni sebagai dasar pedoman dalam berkehidupan. Dari sini kita tahu bahwa Pancasila, khususnya sila pertama harus selalu ada dalam tiap aktivitas yang kita lakukan, salah satu contohnya yakni dalam proses perkuliahan. Kita sebagai Mahasiswa, terlebih Mahasiswa UIN Sunan Kalijaga tentunya harus menerapkan nilai Ketuhanan dalam kehidupan sehari-hari termasuk ketika di kampus atau dalam proses perkuliahan. Hal itu kita lakukan selain karena memang kita memiliki kewajiban dari Allah SWT juga sebagai tanggungjawab kita sebagai warga negara yang harus mentaati ketentuan di negara kita yang dalam hal ini adalah menjadikan sila pertama dari lima dasar negara kita sebagai dasar pedoman dalam berkehidupan termasuk dalam proses perkuliahan.
B. Implementasi dari Nilai Ketuhanan dalam Proses Perkuliahan
Dalam proses perkuliahan khusunya di UIN Sunan Kalijaga, tentu sangat banyak contoh implementasi dari nilai Ketuhanan yang dapat kita terapkan. Namun, di sini kami memberikan garis besar dari implementasi-imlementasi yang ada menjadi enam butir contoh, yakni:
1. Mendahulukan ibadah khusunya ibadah wajib dibanding urusan lain di kampus, seperti diskusi.
2. Memberikan toleransi pada teman yang memiliki paham agama yang berbeda.
3. Selalu berdoa setiap akan melakukan apapun, contohnya sebeum dan sesudah perkuliahan berlangsung.
4. Memberikan sentuhan agama di setiap mata kuliah meski mata kuliah yang bersangkutan terkesan tidak berhubungan dengan agama, seperti pada mata kuliah psikologi, biologi, dan kimia.
5. Dapat menjaga dan membatasi diri sendiri, contohnya ketika di dalam kelas, meski dicampur antara Mahasiswa laki-laki dan perempuan namun kita harus tetap menjaga akhlakul karimah kita.
6. Menggunakan waktu luang ketika di kampus dengan melakukan hal-hal yang positif, seperti membaca kitab suci Al-Qur’an atau berdzikir.
C. Dampak Implementasi dari Nilai Ketuhanan terhadap Mahasiswa
Apabila ditanya apakah ada dampak implementasi dari nilai Ketuhanan ini terhadap Mahasiswa, maka jawabannya sudah pasti ada. Secara garis besar kami mengambil tiga dampak utama dari implementasi ini, yakni:
1. Meningkatkan ketaqwaan Mahasiswa terhadap Allah SWT
2. Membuat Mahasiswa terbiasa ber-akhlakul karimah
3. Meningkatkan rasa persaudaraan antar Mahasiswa
BAB 3
KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwasannya nilai Ketuhanan merupakan salah satu butir nilai dari lima butir nilai yang terkandung dalam dasar negara kita, Pancasila yang harus diterapkan dalam kehidupan sehari-hari yang dalam hal ini juga termasuk dalam proses perkuliahan. Hal itu dikarenakan Pancasila sebagai dasar negara memiliki fungsi sebagai dasar pedoman dalam berkehidupan, yang berarti nilai dari Pancasila tersebut harus selalu ada dalam tiap aktivitas yang kita lakukan termasuk dalam proses perkuliahan.
Nilai Ketuhanan tadi kita terapkan dengan cara mengimplementasikannya dalam proses perkulihan, seperti dengan memberikan sentuhan agama di setiap mata kuliah. Dari sini kita dapat memetik dampaknya, yakni berupa meningkatnya ketaqwaan kita terhadap Allah SWT.
0 komentar:
Posting Komentar